Pelecehan dari Alfine ー pacar dan teman masa kecilnya ー yang seumuran, tumbuh bersamanya, dan menjadi petualang bersama, sangatlah menyakitkan. Dia adalah kecantikan yang tiada tara, disebut “Dewi Pedang Tanpa Cela”, seseorang dengan gelar “Master Pedang” yang prestasinya diakui oleh kerajaan yang membuatnya menjadi seorang ksatria dan gelar bangsawan.
Di sisi lain, dia diperlakukan sebagai aksesori Alfine, dilecehkan secara verbal olehnya, dan mengalami pelecehan yang kejam, yang mengakibatkan dia kehilangan martabatnya sebagai orang. Dia telah mengundurkan diri untuk menghabiskan kehidupan sehari-harinya dalam posisi sebagai kekasih sekaligus pengasuh.
Namun, ada perubahan dalam kehidupan sehari-hari itu. Alfine yang jadi sibuk sebagai ksatria kerajaan seringkali tidak bisa ikut berpetualang. Akibatnya, permintaan petualangan solonya meningkat, dan dia bisa mendapatkan kembali martabatnya yang hilang. Kemudian dia menjadi sadar akan ketidaknormalan keadaannya.
Jadi untuk mendapatkan kembali dirinya, dia memilih untuk meninggalkan dia serta pelecehan yang berulang-ulang padanya. Selain semua peralatan yang dia terima sampai saat itu, dia mengembalikan pedangnya, salah satu dari jenis yang telah mereka saling tukar ketika mereka menjadi petualang. Menyatakan bahwa mereka sudah berakhir, dia meninggalkan tempat itu dengan cepat.
“Mulai sekarang, aku akan mengubah nama dan penampilanku dan hidup bebas.”
Begitu dia memutuskan itu, semuanya berjalan dengan baik. Ketika dia menyadari, dia dipuji oleh orang-orang di sekitarnya dan merupakan petualang terhebat di perbatasan. Terlebih lagi, dia mendapat lamaran untuk menikahi putri penguasa perbatasan dari seorang petualang wanita.
Comment